ZEN ENGINE

Jumat, 04 Desember 2009

MAKALAH PKn TENTANG PANCASILABAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangSejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah.B. Batasan MasalahUntuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:1. Apa arti Pancsila?2. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia?3. Bagaimana penjabaran Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?4. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?C. Tujuan Yang Ingin DicapaiDalam penyusunan Makalah ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, yaitu:1. Penulis ingin mengetahui arti Pancasila sebenarnya2. Pada hakikatnya, Pancasila mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pandangan hidup dan sebagai dasar negara oleh sebab itu penulis ingin menjabarkan keduanya.3. Penulis ingin mendalami / menggali arti dari sila – sila PancasilaD. Sistematika PenulisanDalam penyelesaian penyusunan makalah ini penulis menggunakan study kepustakaan, yaitu penulis mencari buku-buku yang berhubungan dengan Pancasila dan kewarganegaraan.BAB IIPANCASILA DASAR NEGARAA. Pengertian PancasilaPancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:1. Tidak boleh melakukan kekerasan2. Tidak boleh mencuri3. Tidak boleh berjiwa dengki4. Tidak boleh berbohong5. Tidak boleh mabuk minuman keras / obat-obatan terlarangPancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945. sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun berdasrkan kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut telah dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai sekarang.Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:1. Ketuhanan Yang Maha Esa2. Kemanusiaan yang adil dan beradab3. Persatuan Indonesia4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat IndonesiaKelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dijadikan Dasar Negara Indonesia.B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa IndonesiaDalam pengertian ini, Pancasila disebut juga way of life, weltanschaung, wereldbeschouwing, wereld en levens beschouwing, pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup dan petunjuk hidup. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakn pembuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila Pancasila. Hal ini karena Pancasila Weltanschauung merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis.C. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaPancasila sebagai falsafah negara (philosohische gronslag) dari negara, ideology negara, dan staatside. Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan atau penyenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas menyatakan “……..maka sisusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu udang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suat susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada…..”Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu:1. Pancsila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No. XX/MPRS/1966 dan ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978. merupakan pengertian yuridis ketatanegaraan2. Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis)3. Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis)D. Sila – Sila PancsilaA. Sila Katuhanan Yang Maha EsaBangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.B. Sila kemanusian Yang Adil dan BeradabKemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa –bangsa lain.C. Sila Persatuan IndonesiaDengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.D. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan PerwakilanManusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya.E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat IndonesiaDengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanPancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.B. Saran-SaranBerdasarkan uraian di atas kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan falsafah negara kita republik Indonesia, maka kita harus menjungjung tinggi dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.DAFTAR PUSTAKA1. Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah Menngah Umum. Surakarta; PT. Pabelan.2. Pangeran Alhaj S.T.S Drs., Surya Partia Usman Drs., 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.3. NN. Tanpa Tahun. Pedoman Penghayatan Dan Pengamalan Pancasila. Sekretariat Negara Republik Indonesia Tap MPR No. II/MPR/1987.

SISTEM FILSAFAT PANCASILA(TEGAK SEBAGAI SISTEM KENEGARAAN PANCASILA - UUD PROKLAMASI 45 )I. LATAR BELAKANG SEJARAH NILAI DAN FUNGSI FILSAFATBudaya dan peradaban umat manusia berawal dan berpuncak dengan nilai-nilai filsafat yang dikembangkan dan ditegakkan sebagai sistem ideologi. Maknanya nilai filsafat sebagai jangkauan tertinggi pemikiran untuk menemukan hakekat kebenaran ( kebenaran hakiki; karenanya dijadikan filsafat hidup, pandangan hidup, (Weltanschauung); sekaligus memancarkan jiwa bangsa, jatidiri bangsa (Volksgeist) dan martabat nasional !.Integritas filsafat Pancasila terjabar sebagai Sistem Kenegaraan Pancasila dengan visi-misi sebagai diamanatkan dalam UUD Proklamasi 45. Menegakkan integritas sistem kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45 adalah pembudayaan filsafat Pancasila dan ideologi nasional Indonesia Raya!A. Makna, Sejarah, dan Fungsi FilsafatIstilah filsafat secara etymologis terbentuk dari kata bahasa Yunani: filos dan sophia. Filos = friend, love; sophia = learning, wisdom. Jadi, makna filsafat = (orang) yang bersahabat dan mencintai ilmu pengetahuan, serta bersikap arif bijaksana. Karena itulah diakui orang belajar filsafat berarti mencari kebenaran sedalam-dalamnya, kemudian menghasilkan sikap hidup arif bijaksana. Demikian pula para pemikir filsafat (filosof) dianggap manusia berilmu dan bijaksana.Sesungguhnya nilai ajaran filsafat telah berkembang, terutama di wilayah Timur Tengah sejak sekitar 6000 – 600 SM; juga di Mesir dan sekitar sungai Tigris dan Eufrat sekitar 5000 – 1000 sM; daerah Palestina/Israel sebagai doktrine Yahudi sekitar 4000 – 1000 SM (Radhakrishnan, et al. 1953: 11; Avey 1961: 3-7). Juga di India sekitar 3000 – 1000 SM, sebagaimana juga di Cina sekitar 3000 – 500 SM.Nilai filsafat berwujud kebenaran sedalam-dalamnya, bersifat fundamental, universal dan hakiki; karenanya dijadikan filsafat hidup oleh pemikir dan penganutnya.Sedangkan pemikiran filsafat yang dianggap tertua di Eropa (Yunani) baru berkembang sekitar 650 SM. Jadi, pemikiran filsafat tertua bersumber dari wilayah Timur Tengah; sinergis dengan ajaran nilai religious. Fenomena demikian merupakan data sejarah budaya sebagai peradaban monumental, karena Timur Tengah diakui sebagai pusat berkembangnya ajaran agama supranatural (agama wahyu, revealation religions). Kita juga maklum, bahwa semua Nabi/Rasul berasal dari wilayah Timur Tengah (Yahudi, Kristen dan Islam). Berdasarkan data demikian kita percaya bahwa nilai filsafat sinergis dengan nilai-nilai theisme religious. Karena itu pula, kami menyatakan bahwa nilai filsafat Timur Tengah dianggap sebagai sumur madu peradaban umat manusia karena kualitas dan integritas intrinsiknya yang fundamental-universal theisme religious.Nilai ajaran filsafat Barat (Eropa, Yunani) adalah nilai filsafat natural dan rasional (ipteks); karenanya dianggap sebagai sumur susu peradaban. Makna uraian di atas: manusia atau bangsa yang ingin sehat dan jaya, hendaknya memadukan nilai theisme religious dengan ipteks; sebagaimana pribadi manusia yang ingin sehat minumlah susu dengan madu. Artinya, budaya dan peradaban yang luhur dan unggul akan berkembang berdasarkan nilai-nilai (moral) agama dan ipteks.Budaya dan peradaban modern mengakui bahwa perkembangan ipteks dan kebudayaan manusia bersumber dan dilandasi oleh ajaran nilai filsafat. Karena itu pula, filsafat diakui sebagai induk ipteks (= philosophy as the queen and as the mother of knowledge as well). Nilai filsafat menjangkau alam metafisika dan misteri alam semesta; visi-misi penciptaan manusia. Alam semesta dengan hukum alam memancarkan nilai supranatural dan suprarasional sebagaimana rokhani manusia dan martabat budinuraninya juga memancarkan integritas suprarasional!Sistem filsafat dan cabang-cabangnya --- termasuk sistem ideologi--- dalam kepustakaan modern diakui sebagai Kultuurwissenschaft, dan atau Geistesswissenschaft (terutama filsafat hukum, filsafat politik, filsafat manusia, filsafat ilmu, filsafat ekonomi dan filsafat etika).Sedemikian besar dan dominan pengaruh ajaran sistem filsafat dan atau ideologi dimaksud terlukis dalam skema 1, dalam makna : lingkaran global menunjukkan supremasi nilai filsafat religious yang bersumber dari Timur Tengah yang memberikan martabat moral kepribadian manusia secara universal!SUMBER DAN PUSAT PERKEMBANGAN FILSAFATPusat Pengembangan Moral dan Ipteks dalam Wawasan FilsafatONTOLOGY --------------- EPISTEMOLOGY -------------- AXIOLOGY R U A N G d a n W A K T UA S I ATIMUR TENGAH C I N AI N D I AE R O P AJEPANGAUSTRALIAINDONESIAPERADABAN &MORAL T -- TA M E R I K AAFRIKAskema 1 (MNS, 1980)B. Ajaran Sistem Filsafat sebagai Sistem Ideologi : tegak sebagai Sistem Kenegaraan.Ajaran berbagai nilai filsafat --- sebelum berkembang sebagai sistem ideologi!--- terutama menampilkan nilai fundamental sebagai essensi dan integritas ajarannya; berupa ajaran : materialisme, animisme, dynamisme, polytheisme, pantheisme, secularisme, dan atheisme …. yang berpuncak sebagai ajaran monotheisme, universalisme --- sering disamakan sebagai sistem filsafat : theisme-religious ---. Peradaban modern menyaksikan, bahwa sistem filsafat Pancasila memancarkan identitas dan integritas martabatnya sebagai sistem filsafat monotheisme-religious!. Integritas ini secara fundamental dan intrinsik memancarkan keunggulan sistem filsafat Pancasila sebagai bagian dari sistem filsafat Timur (yang berwatak : theisme-religious).Ajaran dan nilai filsafat amat mempengaruhi pikiran, budaya dan peradaban umat manusia. Semua sistem kenegaraan ditegakkan berdasarkan ajaran atau sistem filsafat yang mereka anut (sebagai dasar negara, ideologi negara). Berbagai negara modern menunjukkan keunggulan masing-masing, dan terus memperjuangkan supremasi dan dominasi sistem kenegaraannya: liberalisme-kapitalisme, marxisme-komunisme, zionisme, theokratisme; sosialisme, naziisme, fascisme, fundamentalisme. Juga termasuk negara berdasarkan (nilai ajaran) agama: negara Islam ….. termasuk sistem ideologi Pancasila (=sistem kenegaraan Pancasila sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi 45). Bangsa Indonesia menegakkan sistem kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45 sebagai aktualisasi filsafat hidup (Weltsanschauung) yang diamanatkan oleh PPKI sebagai pendiri negara!.Secara ontologis, epistemologis dan axiologis sistem filsafat Pancasila mengandung ajaran tentang potensi dan martabat kepribadian manusia (SDM) yang dianugerahi martabat mulia sebagaimana terjabar dalam ajaran HAM berdasarkan filsafat Pancasila ! Keunggulan dan kemuliaan ini merupakan anugerah dan amanat Tuhan Yang Maha Esa, Allah Yang Maha Kuasa, Maha Rahman dan Maha Rahim --- sebagai tersurat di dalam Pembukaan UUD Proklamasi 45 ! --- sebagai asas kerokhanian bangsa dan NKRI. Sesungguhnya ajaran filsafat merupakan sumber, landasan dan identitas tatanan atau sistem nilai kehidupan umat manusia. Sedemikian berkembang, maka khasanah ajaran nilai filsafat kuantitati-kualitatif terus meningkat; terbukti dengan berbagai aliran (sistem) filsafat yang memberikan identitas berbagai sistem budaya, sistem kenegaraan dan peradaban bangsa-bangsa modern.Nilai-nilai filsafat, termasuk filsafat Pancasila ditegakkan (dan dibudayakan) dalam peradaban manusia modern ---khususnya bangsa Indonesia, --- terutama :Aktualisasi Integritas Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45;Aktualisasi nilai kebangsaan dan kenegaraan Indonesia Raya, sebagai terlukis dalam skema 3 dan 4;Secara ontologis-axiologis bangsa Indonesia belum secara signifikan melaksanakan visi-misi yang diamanatkan oleh sistem filsafat Pancasila, sebagaimana terjabar dalam UUD Proklamasi 45 ---terutama dalam era reformasi 1998 – sekarangDalam dinamika peradaban modern, semua bangsa berkembang dan menegakkan tatanan kehidupan nasionalnya dengan sistem kenegaraan. Sistem kenegaraan ini dijiwai, dilandasi dan dipandu oleh sistem filsafat dan atau sistem ideologi; seperti : theokratisme, sistem liberalisme-kapitalisme, sosialisme, zionisme; marxisme-komunisme-atheisme, naziisme, fascisme, fundamentalisme …. dan sistem ideologi Pancasila!II. INTEGRITAS SISTEM FILSAFAT PANCASILA SEBAGAI SISTEMIDEOLOGI NASIONALDinamika politik modern antar negara berjuang merebut supremasi ideologi dalam makna secara fungsional adalah supremasi sistem kenegaraan masing-masing. Dinamika (baca : perebutan politik supremasi!) bermuara sebagai wujud neo-imperialisme! (metamorphose : kolonialisme-imperialisme!).Fenomena demikian menjadi tantangan nasional (baca : tantangan antar ideologi) bangsa-bangsa dan negara-negara modern. Artinya, sistem kenegaraan Pancasila secara niscaya (a priori) terus bersaing demi eksistensi (kemerdekaan dan kedaulatan) bangsa, negara dan budaya (jatidiri nasional!). A. Sistem Filsafat Pancasila Sebagai Sistem Ideologi NasionalNilai Filsafat Pancasila berkembang dalam budaya dan peradaban Indonesia --- terutama sebagai jiwa dan asas kerokhanian bangsa dalam perjuangan kemerdekaan dari kolonialisme-imperialisme 1596-1945 ---. Nilai filsafat Pancasila baik sebagai pandangan hidup (filsafat hidup, Weltanschauung) bangsa, sekaligus sebagai jiwa bangsa (Volksgeist, jatidiri nasional) memberikan identitas dan integritas serta martabat (kepribadian) bangsa dalam budaya dan peradaban dunia modern; sekaligus sumber motivasi dan spirit perjuangan bangsa Indonesia!. Nilai filsafat Pancasila secara filosofis-ideologis dan konstitusional berkembang dalam sistem kenegaraan Indonesia ; yang dapat dinamakan : sebagai Sistem Kenegaraan Pancasila yang terjabar dalam UUD Proklamasi 45. Jadi, tegaknya bangsa dan NKRI sebagai bangsa merdeka, berdaulat, bersatu dan bermartabat amat ditentukan oleh tegaknya integritas sistem kenegaraan Pancasila dan UUD Proklamasi 45 !Berdasarkan analisis normatif filosofis-ideologis dan konstitusional, semua komponen bangsa wajib setia dan bangga (imperatif : mengikat, memaksa) kepada sistem kenegaraan Pancasila sebagaimana terjabar dalam UUD Proklamasi 45; termasuk kewajiban bela negara! .Sebagai bangsa dan negara modern, kita mewarisi nilai-nilai fundamental filosofis-ideologis sebagai pandangan hidup bangsa (filsafat hidup, Weltanschauung) yang telah menjiwai dan sebagai identitas bangsa (jatidiri nasional, Volksgeist) Indonesia. Nilai-nilai fundamental warisan sosio-budaya Indonesia ditegakkan dan dikembangkan dalam sistem kenegaraan Pancasila, sebagai pembudayaan dan pewarisan bagi generasi penerus.Kehidupan nasional sebagai bangsa merdeka dan berdaulat ---sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 berwujud NKRI berdasarkan Pancasila-UUD 45. Sistem NKRI ditegakan oleh kelembagaan negara (suprastruktur) bersama semua komponen bangsa (=infrastruktur) dan warganegara (subyek SDM pemilik, penegak dan pewaris) berkewajiban menegakkan asas normatif filosofis-ideologis secara konstitusional, yakni UUD Proklamasi 1945 seutuhnya sebagai wujud kesetiaan dan kebanggaan nasional.Nilai-nilai fundamental dimaksud terutama filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa (i.c. filsafat Pancasila) yang oleh pendiri negara (PPKI) dengan jiwa hikmat kebijaksanaan dan kenegarawanan, musyawarah mufakat menetapkan dan mengesahkan sebagai dasar negara Indonesia merdeka (dalam UUD Proklamasi 45 seutuhnya). Berdasarkan legalitas dan otoritas PPKI sebagai pendiri negara, maka UUD Proklamasi sesungguhnya mengikat (imperatif) seluruh komponen bangsa, bahkan seluruh generasi bangsa untuk setia menegakkan dan membudayakannya. Asas demikian diakui dan berlaku secara universal sebagai aktualisasi nilai sosio-budaya dan martabat nasional dapat dilukiskan dengan ringkas dalam uraian berikut.B. Identitas dan Integritas Sistem Filsafat dan Sistem Ideologi NasionalTotalitas sistem filsafat dan sistem ideologi nasional memberikan integritas dan martabat nasional; selanjutnya ditegakkan dalam integritas sistem kenegaraan --- yang dinamakan dengan predikat berdasarkan sistem filsafat dan atau sistem ideologi yang menjiwai dan melandasi sistem kenegaraan dimaksud.Secara filosofis-ideologis dan konstitusional sistem kenegaraan inilah yang ditegakkan dalam wujud kemerdekaan dan kedaulatan serta kepribadian (martabat) nasional bangsa-bangsa modern. Secara ontologis dan axiologis, sistem filsafat dan atau sistem ideologi ini menjadi asas dan landasan budaya dan moral nasional--- yang kompetitif antar bangsa dalam rangka merebut supremasi ideologi! ---.Bangsa Indonesia sepanjang sejarahnya dijiwai nilai-nilai budaya dan moral Pancasila, yang dikutip di muka merupakan sari dan puncak nilai sosio budaya Indonesia. Nilai mendasar ini ialah filsafat hidup (Weltanschauung, Volkgeist) Indonesia Raya.Berdasarkan kepercayaan dan cita-cita bangsa Indonesia, maka diakui nilai filsafat Pancasila mengandung multi - fungsi dalam kehidupan bangsa, negara dan budaya Indonesia Raya (Asas-asas Wawasan Nusantara).Kedudukan dan fungsi nilai dasar Pancasila, dapat dilukiskan sebagai berikut:Nilai DasarFilsafat Pancasila7. Sistem Nasional (cermati skema 4)6. Sistem Filsafat Pancasila, filsafat dan budaya Indonesia: asas budaya dan moral politik NKRI.5. Ideologi Negara, ideologi nasional.4. Dasar Negara (Proklamasi, Pembukaan UUD 45): asas kerokhanian bangsa, jiwa UUD 45; Grundnorm, basic norm, sumber dari segala sumber hukum.3. Jiwa dan kepribadian bangsa; jatidiri nasional (Volkgeist) Indonesia.2. Pandangan hidup bangsa (Weltanschauung).1. Warisan sosio-budaya bangsa sebagai bagian Filsafat TimurSkema 2 (MNS, 1980)Sesungguhnya nilai dasar filsafat Pancasila demikian, telah terjabar secara filosofis-ideologis dan konstitusional di dalam UUD Proklamasi (pra-amandemen) dan teruji dalam dinamika perjuangan bangsa dan sosial politik 1945 – 1998 (1945 – 1949; 1949 – 1950; 1950 – 1959 dan 1959 – 1998). Reformasi 1998 sampai sekarang, mulai amandemen I – IV: 1999 – 2002 cukup mengandung distorsi dan kontroversial secara fundamental (filosofis-ideologis dan konstitusional) sehingga praktek kepemimpinan dan pengelolaan nasional cukup memprihatinkan.Bangsa-bangsa modern menyaksikan bagaimana supremasi ideologi neo-liberalisme yang bermuara neo-imperialisme--- lebih-lebih pasca perang dingin, dengan runtuhnya Uni Soviet 1990 ---. Atas nama globalisasi-liberalisasi dan postmodernisme negara-negara adidaya sekutu USA dan UE sebagai representasi neo-liberalisme terus memacu supremasi ideologi dalam sosial politik dan ekonomi global!.(Perhatikan dan cermati Bagian IV makalah ini!)III. INTEGRITAS SISTEM KENEGARAAN PANCASILA DAN UUDPROKLAMASI ’45Sebagai aktualisasi sistem filsafat Pancasila dan atau sistem ideologi (nasional) Pancasila secara ontologis dan axiologis dikembangkan dan ditegakkan sebagai integritas Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45 dengan asas-asas fundamental berikut :A. Sistem Filsafat Pancasila Sebagai Asas Kerokhanian Bangsa dan NegaraFilsafat Pancasila memberikan kedudukan yang tinggi dan mulia atas martabat manusia, sebagai pancaran asas moral (sila I dan II); karenanya ajaran HAM berdasarkan filsafat Pancasila yang bersumber asas normatif theisme-religious, secara fundamental sbb: 1. Bahwa HAM adalah karunia dan anugerah Maha Pencipta (sila I dan II: hidup, kemerdekaan dan hak milik/rezki); sekaligus amanat untuk dinikmati dan disyukuri oleh umat manusia.2. Bahwa menegakkan HAM senantiasa berdasarkan asas keseimbangan dengan kewajiban asasi manusia (KAM). Artinya, HAM akan tegak hanya berkat (umat) manusia menunaikan KAM sebagai amanat Maha Pencipta.3. Kewajiban asasi manusia (KAM) berdasarkan filsafat Pancasila, ialah:a. Manusia wajib mengakui sumber (HAM: life, liberty, property) adalah Tuhan Maha Pencipta (sila I).b. Manusia wajib mengakui dan menerima kedaulatan Maha Pencipta atas semesta, termasuk atas nasib dan takdir manusia; danc. Manusia wajib berterima kasih dan berkhidmat kepada Maha Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa), atas anugerah dan amanat yang dipercayakan kepada (kepribadian). Manusia terikat dengan hukum alam dan hukum moral !.Tegaknya ajaran HAM ditentukan oleh tegaknya asas keseimbangan HAM dan KAM; sekaligus sebagai derajat (kualitas) moral dan martabat manusia.Sebagai manusia percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita juga bersyukur atas potensi jasmani-rokhani, dan martabat unggul, agung dan mulia manusia berkat anugerah kerokhaniannya ---sebagai terpancar dari akal-budinuraninya--- sebagai subyek budaya (termasuk subyek hukum) dan subyek moral. (M. Noor Syam 2007: 147-160)Berdasarkan ajaran suatu sistem filsafat, maka wawasan manusia (termasuk wawasan nasional) atas martabat manusia, menetapkan bagaimana sistem kenegaraan ditegakkan; sebagaimana bangsa Indonesia menetapkan NKRI sebagai negara berkedaulatan rakyat (sistem demokrasi) dan negara hukum (Rechtsstaat). Asas-asas fundamental ini memancarkan identitas, integritas dan keunggulan sistem kenegaraan RI (berdasarkan) Pancasila – UUD 4, sebagai sistem kenegaraan Pancasila.Ajaran luhur filsafat Pancasila memancarkan identitas theisme-religious sebagai keunggulan sistem filsafat Pancasila dan filsafat Timur umumnya --- karena sesuai dengan potensi martabat dan integritas kepribadian manusia---.Jadi, bagaimana sistem kenegaraan bangsa itu, ialah jabaran dan praktek dari ajaran sistem filsafat dan atau sistem ideologi nasionalnya masing-masing. Berdasarkan asas demikian, kami dengan mantap menyatakan NKRI sebagai sistem kenegaraan Pancasila, dan terjabar (pedoman penyelenggaraanya) dalam UUD Proklamasi 45 --- yang orisinal, bukan menyimpang sebagai “ terjemahan “ era reformasi yang menjadi UUD 2002 --- yang kita rasakan amat sarat kontroversial, bahkan menjadi budaya neo-liberalisme !Secara filosofis-ideologis dan konstitusional inilah amanat nasional dalam visi-misi Pendidikan dan Pembudayaan Filsafat Pancasila dan Ideologi Nasional! Visi-misi mendasar dan luhur ini menjamin integritas SDM dalam Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD 45 B. Dasar Negara Pancasila Sebagai Asas Kerokhanian Bangsa dan Sistem Ideologi Nasional dalam Integritas UUD Proklamasi 45Secara ontologis-axiologis (filsafat Pancasila) terjabar dalam UUD Proklamasi 45 bersifat imperatif (filosofis-ideologis dan konstitusional) ontologi bangsa dan NKRI adalah integral (manunggal) dan bersifat t e t a p (integritas, jatidiri / Volksgeist) atau kepribadian dan martabat nasional.Tegaknya suatu bangsa dan negara ialah kemerdekaan dan kedaulatan sebagai wujud kemandirian, integritas dan martabat nasional. Bagi bangsa Indonesia dapat dinyatakan sebagai: Integritas Sistem Kenegaraan Pancasila – UUD Proklamasi.Dalam analisis kajian normatif-filosofis-ideologis dan konstitusional atas UUD Proklamasi 45 dalam hukum ketatanegaraan RI, dapat diuraikan asas dan landasan filosofi-ideologis dan konstitusional berikut :1. Baik menurut teori umum hukum ketatanegaraan dari Nawiasky, maupun Hans Kelsen dan Notonagoro diakui kedudukan dan fungsi kaidah negara yang fundamental yang bersifat tetap; sekaligus sebagai norma tertinggi, sumber dari segala sumber hukum dalam negara. Karenanya, kaidah ini tidak dapat diubah, oleh siapapun dan lembaga apapun, karena kaidah ini ditetapkan hanya sekali oleh pendiri negara (Nawiasky1948: 31 – 52; Kelsen 1973: 127 – 135; 155 – 162; Notonagoro 1984: 57 – 70; 175 – 230; Soejadi 1999: 59 – 81). Sebagai kaidah negara yang fundamental, sekaligus sebagai asas kerokhanian negara dan jiwa konstitusi, nilai-nilai dumaksud bersifat imperatif (mengikat, memaksa). Artinya, semua warga negara, organisasi infrastruktur dan suprastruktur dalam negara imperatif untuk melaksanakan dan membudayakannya.Sebaliknya, tiada seorangpun warga negara, maupun organisasi di dalam negara yang dapat menyimpang dan atau melanggar asas normatif ini; apalagi merubahnya. 2. Dengan mengakui kedudukan dan fungsi kaidah negara yang fundamental, dan bagi negara Proklamasi 17 Agustus 1945 (baca: NKRI) ialah berwujud: Pembukaan UUD Proklamasi 45. Maknanya, PPKI sebagai pendiri negara mengakui dan mengamanatkan bahwa atas nama bangsa Indonesia kita menegakkan sistem kenegaraan Pancasila – UUD 45. Asas demikian terpancar dalam nilai-niai fundamental yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 45 sebagai kaidah filosofis-ideologis Pancasila seutuhnya. Karenanya dengan jalan apapun, oleh lembaga apapun tidak dapat diubah. Karena Pembukaan ditetapkan hanya 1x oleh pendiri negara (the founding fathers, PPKI) yang memiliki legalitas dan otoritas pertama dan tertinggi (sebagai penyusun yang mengesahkan UUD negara dan lembaga-lembaga negara). Artinya, mengubah Pembukaan dan atau dasar negara berarti mengubah negara; berarti pula mengubah atau membubarkan negara Proklamasi (membentuk negara baru; mengkhianati negara Proklamasi 17 Agustus 1945). Siapapun dan organisasi apapun yang tidak mengamalkan dasar negara Pancasila ---beserta jabarannya di dalam UUD negara---; bermakna tidak loyal dan tidak membela dasar negara Pancasila; maka sikap dan tindakan demikian dapat dianggap sebagai makar (tidak menerima ideologi negara dan UUD negara). Jadi, mereka dapat dianggap melakukan separatisme ideologi dan atau mengkhianati negara.3. Penghayatan kita diperjelas oleh amanat pendiri negara (PPKI) di dalam Penjelasan UUD 45; terutama melalui uraian: keempat pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 45 (sebagai asas kerokhanian negara (geistlichen Hinterground dan Weltanschauung ) bangsa terutama:4. Pokok pikiran yang keempat yang terkandung dalam "pembukaan" ialah negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemnusiaan yang adil dan beradab.Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.III. Undang-Undang Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan dalam pasal-pasalnya.Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar Negara Indonesia. Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita hukum (Rechtsidee) yang menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis (Undang-Undang Dasar) maupun hukum yang tidak tertulis.Undang-Undang Dasar menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-pasalnya."Jadi, kedudukan Pembukaan UUD 45 berfungsi sebagai perwujudan dasar negara Pancasila; karenanya memiliki integritas filosofis-ideologis dan legalitas supremasi otoritas secara konstitusional (terjabar dalam Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 45).Sistem kenegaraan RI secara formal adalah kelembagaan nasional yang bertujuan menegakkan asas normatif filosofis-ideologis (in casu dasar negara Pancasila) sebagai kaidah fundamental dan asas kerokhanian negara di dalam kelembagaan negara bangsa (nation state) dengan membudayakannya.Secara filosofis-ideologis ajaran Filsafat Pancasila menjadi sumber dan landasan Metatheory dan Megatheory (Grandtheory) dari Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45 yang memancarkan integritas dan keunggulan sebagai diuraikan dalam Bagian IV !.Nilai-nilai ontologis-axiologis Pancasila terjabar dan diaktualisasi melalui Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45 dan sebagai Sistem Ideologi Nasional Indonesia Raya masa depan!Asas-asas fundamental filosofis-ideologis dan konstitusional diatas, adalah jabaran dan aktualisasi asas filsafat Pancasila (ontologis-axiologis), terutama :Asas filsafat Pancasila sebagai sistem ideologi secara ontologis-axiologis tegak dalam aktualisasi Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45Menjamin ranah (in casu : HAM) privat dan publik berdasarkan asas keseimbangan HAM dan KAM sebagai diamanatkan bagian III A diatas. Tegasnya, individualitas dan komunitas berkembang dalam asas keseimbangan dalam wujud asas kekeluargaan sebagai asas integralisme fungsional!Menjiwai dan melandasi asas moral dan budaya politik nasional : politisi, kepemimpinan nasional, bahkan warganegara dalam pergaulan nasional dan internasional senantiasa menegakkan integritas moral dan martabat nasional!Asas HAM, hak kemerdekaan (kebebasan) tetap dijamin selama warganegara, golongan / parpol tetap setia (loyal, bangga) kepada dasar negara (ideologi negara) Pancasila dan UUD Proklamasi 45. Secara filosofis-ideologis dan UUD Pasal 29 bangsa dan NKRI menganggap ideologi marxisme-komunisme-atheisme bertentangan dengan ideologi Pancasila yang beridentitas theisme-religious; karenanya dikategorikan sebagai : separatisme ideologi, makar !Sebaliknya, siapapun atas nama kebebasan (=liberalisme) dan demokrasi (=kedaulatan rakyat) mengembangkan / memperjuangkan nilai ideologi selain ideologi negara Pancasila (non-Pancasila), dikategorikan sebagai melakukan tindakan : separatisme ideologi, makar dan atau mengkhianati sistem kenegaraan Pancasila! ---Waspadalah kepada berbagai sistem ideologi yang mengancam integritas ideologi Pancasila, seperti : ideologi liberalisme-kapitalisme, sekularisme; dan marxisme-komunisme-atheisme!---Amanat menegakkan NKRI dalam integritas sebagai sistem kenegaraan Pancasila, bermakna bahwa bangsa Indonesia (rakyat, warganegara RI) berkewajiban membela NKRI dalam integritasnya sebagai sistem kenegaraan Pancasila ---antar sistem kenegaraan: kapitalisme – liberalisme, dan marxisme – komunisme – atheisme --- yang dapat mengancam integritas bangsa dan NKRI. Jadi, bangsa Indonesia senantiasa waspada dan siap bela negara atas tantangan dan ancaman bangsa dan negara yang mengancam integritas ideologi Pancasila: baik neoimperialisme Amerika maupun ideologi marxisme – komunisme – atheisme dari manapun datangnya; termasuk kebangkitan PKI, neo-PKI atau KGB.IV. KEUNGGULAN NKRI SEBAGAI SISTEM KENEGARAAN (IDEOLOGI) PANCASILABerdasarkan asas-asas ontologis-axiologis Pancasila (asas jatidiri dan asas kerokhanian bangsa), sebagai dimaksud Bagian III A-B, maka aktualisasinya dalam sistem kenegaraan berdasarkan UUD Proklamasi 45 adalah sebagai berikut.A. Ajaran Sistem Filsafat Pancasila dan Sistem Kenegaraan PancasilaSesungguhnya secara filosofis-ideologis-konstitusional bangsa Indonesia menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan dalam tatanan negara Proklamasi, sebagai NKRI berdasarkan Pancasila-UUD 45. Asas dan identitas fundamental, bersifat imperatif; karenanya fungsional sebagai asas kerokhanian-normatif-filosofis-ideologis dalam UUD 45.Bahwa sesungguhnya UUD Negara adalah jabaran dari filsafat negara Pancasila sebagai ideologi nasional (Weltanschauung); asas kerokhanian negara dan jatidiri bangsa. Karenanya menjadi asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional bangsa; menjiwai dan melandasi cita budaya dan moral politik nasional, terjabar secara konstitusional:1. Negara berkedaulatan rakyat (= negara demokrasi: sila IV= sistem demokrasi Pancasila).2. Negara kesatuan, negara bangsa (nation state, wawasan nasional dan wawasan nusantara: sila III), ditegakkan sebagai NKRI.3. Negara berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat): asas supremasi hukum demi keadilan dan keadilan sosial: oleh semua untuk semua (sila I-II-IV-V); sebagai sistem negara hukum Pancasila.4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab (sila I-II) sebagai asas moral kebangsaan kenegaraan RI; ditegakkan sebagai budaya dan moral manusia warga negara dan politik kenegaraan RI.5. Negara berdasarkan asas kekeluargaan (paham persatuan: negara melindungai seluruh tumpah darah Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia. Negara mengatasi paham golongan dan paham perseorangan: sila III-IV-V); ditegakkan dalam sistem ekonomi Pancasila (M Noor Syam, 2007: 108 - 127).Sistem kenegaraan RI secara formal adalah kelembagaan nasional yang bertujuan mewujudkan asas normatif filosofis-ideologis (in casu dasar negara Pancasila) sebagai kaidah fundamental dan asas kerokhanian negara di dalam kelembagaan negara bangsa (nation state).NKRI adalah negara bangsa (nation state) sebagai pengamalan sila III yakni nilai Wawasan Nasional yang ditegakkan dalam NKRI dan Wawasan Nusantara. Jadi, aktualisasi asas ontologis-axiologis filsafat Pancasila ditegakkan dalam sistem kenegaraan Pancasila sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi 45; diuraikan secara ringkas sebagai berikut :Perwujudan dan Sistem NKRI (Berdasarkan) Pancasila - UUD 45*T A P M P RP A N C A S I L AU U D 45 (MNS, 1985: 2005)skema 3*) = NKRI sebagai sistem kenegaraan Pancasila B. Sistem Ideologi Pancasila ditegakkan dalam N-Sistem NasionalMaknanya, secara das Sein und das Sollen dasar negara Pancasila (ideologi nasional) sebagai terlukis dalam skema 2 dan 3, dikembangkan, ditegakkan dan dibudayakan dalam N-Sistem Nasional sebagai aktualisasi integritas sistem kenegaraan Pancasila (UUD Proklamasi 45). Secara skematis, terlukis dalam skema berikut.N-SISTEM NASIONALSOSIO-BUDAYA & FILSAFAT HIDUPSISTEM EKONOMISISTEM POLITIKSISTEM HUKUM NASIONALFILSAFAT HUKUMFILSAFAT NEGARAN E G A R A H U K U MNUSANTARA (ALH-SDA) & BANGSA (SDM) INDONESIAskema 4 MNS, 1988)*) = N = sejumlah sistem nasional, terutama:1. Sistem filsafat Pancasila2. Sistem ideologi Pancasila 3. Sistem Pendidikan Nasional (berdasarkan) Pancasila4. Sistem hukum (berdasarkan) Pancasila5. Sistem ekonomi Pancasila 6. Sistem politik Pancasila (= demokrasi Pancasila)7. Sistem budaya Pancasila8. Sistem Hankamnas, HankamrataSkema ini melukiskan bagaimana sistem filsafat Pancasila dijabarkan secara normatif-konstitusional dan fungsional sebagai terlukis dalam struktur (nilai) kenegaraan yang dimaksud komponen-komponen dalam skema 3-4 dimaksud !.C. Integritas Filsafat Pancasila dalam Keunggulan Sistem Kenegaraan PancasilaSebagai pelaksanaan asas kerokhanian bangsa dan negara sesungguhnya NKRI berdasarkan Pancasila UUD Proklamasi 45 memancarkan keunggulan sistem kenegaraan Indonesia.Secara konstitusional NKRI ditegakkan (dan dibudayakan) sebagai sistem kenegaraan dalam integritas dan identitas fundamental dan asas kenegaraan, berikut:Bahwa sesungguhnya UUD Negara adalah jabaran dari filsafat negara Pancasila sebagai ideologi nasional (Weltanschauung); asas kerokhanian negara dan jatidiri bangsa. Karenanya menjadi asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional bangsa; menjiwai dan melandasi cita budaya dan moral politik nasional, sebagai terjabar dalam asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional dengan membudayakan N-Sistem Nasional dimaksud.Asas-asas fundamental ini ditegakkan secara normatif-fungsional dalam N-sistem nasional (sejumlah sistem nasional): prioritas 1 – 8 sistem nasional ! Sebaliknya, dalam era reformasi nilai dasar negara Pancasila dan UUD Proklamasi 45 mengalami distorsi; sehingga dalam praktek kita menyaksikan berkembangnya budaya neo-liberal (demokrasi-liberal; dan ekonomi-liberal ; bahkan mengalami degradasi wawasan nasional!Sesungguhnya pendidikan nasional ---in casu pendidikan nilai dasar Pancasila adalah asas dan inti nation and character building--- sinergis dengan System bildung (pembangunan dan pengembangan sistem, yakni sistem nasional); terutama: sistem nasional dalam politik dengan asas kedaulatan rakyat atau demokrasi (= demokrasi berdasarkan Pancasila); sistem nasional dalam ekonomi ( = sistem ekonomi Pancasila); dan sistem nasional dalam hukum (= sistem hukum Pancasila)….. dan sebagainya.V. INTEGRITAS SISTEM KENEGARAAN PANCASILA DALAM TANTANGAN GLOBALISASI-LIBERALISASI DAN POSTMODERNISMEDinamika Globalisasi-Liberalisasi dan Postmodernisme sesungguhnya adalah gelombang negara adidaya untuk merebut supremasi ideologi liberalisme-kapitalisme; sebagai otoritas neo-imperialisme dunia. Dinamika ini juga sinergis dengan gelombang Postmodernisme yang laksana badai menggoda dan melanda bangsa dan negara modern, terutama bangsa negara berkembang. Fenomena dimaksud nampak dalam karsa elite untuk mempelopori reformasi--- karena merasa warisan nilai lama perlu di reformasi --- , meskipun ternyata menjadi bencana yang dapat meruntuhkan integritas nasional dan integritas negara !.Kita menyaksikan bagaimana reformasi glasnost dan perestroika yang dicanangkan Michael Gorbachev di Unie Soviet kemudian r u n t u h menjadi negara tidak berdaya dan “ m u r t a d “ dari ideologi marxisme-komunisme-atheisme !.Catatan: Runtuhnya negara adidaya Unie Soviet menjadi negara tidak berdaya, namun rakyatnya bersyukur dapat kembali memuja Tuhan (Agama, Theisme) sehingga negara Rusia sekarang amat sangat meningkat kemakmuran dan kejayaannya.A. Tantangan Nasional : Globalisasi-Liberalisasi dan PostmodernismeMenyelamatkan bangsa dan NKRI dari tantangan demikian (baca: keruntuhan sebagaimana yang dialami Unie Soviet), maka bangsa Indonesia wajib meningkatkan kewaspadaan nasional dan ketahanan mental-ideologi Pancasila. Visi-misi demikian terutama meningkatkan wawasan nasional dan kepercayaan nasional (kepercayaan diri) agar SDM warganegara kita mampu mewaspadai tantangan: globalisasi-liberalisasi dan postmodernisme dan neo-PKI/KGB!Kemampuan menghadapi tantangan yang amat mendasar dan akan melanda kehidupan nasional ---sosial-ekonomi dan politik, bahkan mental dan moral bangsa---maka benteng terakhir yang diharapkan mampu bertahan ialah keyakinan nasional atas kebenaran dan kebaikan (baca: keunggulan) dasar negara Pancasila baik sebagai jatidiri bangsa dan filsafat hidup bangsa (Volksgeist, Weltanschauung), sekaligus sebagai dasar negara (ideologi negara, ideologi nasional). Hanya dengan keyakinan nasional ini manusia Indonesia tegak-tegar dengan keyakinannya yang benar dan terpercaya: bahwa sistem filsafat Pancasila sebagai bagian dari filsafat Timur memancarkan identitas dan integritas martabatnya sebagai sistem filsafat theisme-religious. Sebagai jiwa UUD negara yang menjiwai dan melandasi budaya dan moral politik Indonesia dalam integritas sistem kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45.Bandingkan dengan ajaran filsafat kapitalisme-liberalisme yang beridentitas individualisme-materialisme-sekularisme-pragmatisme (neo-imperialisme) akan hampa spiritual religius sebagaimana juga identitas ideologi marxisme-komunisme-atheisme! Kapitalisme-liberalisme memuja kebebasan dan HAM demi kapitalisme (baca: materi, kekayaan sumber daya alam yang dikuasai neoimperialisme): dalam praktek politik dan ekonomi liberal, yang menjajah Irak awal abad XXI ---negara adidaya yang bergaya pembela HAM di panggung dunia!--- ternyata HAM yang HAMPA!. Mengapa bangsa-bangsa beradab, bahkan PBB sebagai organisasi dunia yang beradab tetap bungkam ?! Tantangan globalisasi-liberalisasi dan postmodernisme dapat berwujud adanya degradasi wawasan nasional dan wawasan ideologi nasional. Demikian pula adanya degradasi mental ideologi, seperti budaya demokrasi liberal dan HAM individualisme-egoisme--- bukan kesatuan dan kerukunan sebagai asas moral filsaafat dan ideologi bangsanya---. Perhatikan beberapa fenomena sosial politik dan ekonomi (neo-liberal) dalam era reformasi sebagai praktek budaya: kapitalisme-liberalisme dan neo-liberalisme dalam hampir semua bidang kehidupan Indonesia, bermuara sebagai neoimperialisme! Sinergis dengan kondisi global maka dalam NKRI juga tantangan kebangkitan neo-PKI / KGB;1. Watak setiap ajaran filsafat dan ideologi dengan asas dogmatisme senantiasa merebut supremasi dan dominasi atas berbagai ajaran filsafat dan ideologi yang dipandangnya sebagai saingan. Ideologi kapitalisme-liberalisme yang dianut negara-negara Barat sebenarnya telah merajai kehidupan berbagai bangsa dan negara: politik kolonialisme-imperialisme. Karena itulah, ketika perang dunia II berakhir 1945, meskipun mereka meraih kemenangan atas German dan Jepang, namun mereka kehilangan banyak negara jajahan memproklamasikan kemerdekaan, termasuk Indonesia. Sejak itulah penganut ideologi kapitalisme-liberalisme menetapkan strategi politik neo-imperialisme untuk melestarikan penguasaan ekonomi dan sumber daya alam di negara-negara yang telah mereka tinggalkan (disusun strategi rekayasa global, 1947).2. Melalui berbagai organisasi dunia, mulai PBB, World Bank dan IMF sampai APEC dipelopori Amerika Serikat mereka tetap sebagai kesatuan Sekutu dan Unie Eropa dalam perjuangan merebut supremasi politik dan ekonomi dunia (neo-imperialisme). Lebih-lebih dengan berakhirnya perang dingin (1950-1990) mereka makin menunjukkan supremasi politik neoimperialisme! 3. Hampir semua negara berkembang yang kondisi ipteks, industri dan ekonomi amat tergantung kepada negara maju (G-8) maka melalui bantuan modal pembangunan baik bilateral maupun multilateral, seperti melalui IMF dan World Bank, termasuk IGGI kemudian CGI semuanya mengandung strategi politik ekonomi negara Sekutu (USA dan UE).4. Melalui kesepakatan APEC, mereka mempropagandakan doktrin ekonomi liberal, atas nama ekonomi pasar ---tidak boleh ada proteksi demi peningkatan kemampuan dan kemandirian---. Sementara potensi ekonomi berbagai negara berkembang tanpa proteksi, tanpa daya saing yang memadai...... semuanya dilumpuhkan dan ditaklukkan. Tercapailah politik supremasi ekonomi kapitalisme-liberalisme, sebagai neo-imperialisme.5. Sesungguhnya sejak dimulai perang dingin (sekitar 1950 – 1985) Sekutu telah menampilkan watak untuk merebut dominasi dan supremasi politik internasional. Kondisi perang dingin yang amat panjang meskipun menguras dana dan biaya perang (angkatan perang dan persenjataan), namun juga dijadikan media propaganda bahwa otoritas supremasi politik dan ideologi dunia tetap dimiliki Blok Barat. Supremasi politik dan ideologi ini juga didukung oleh supremasi ipteks .......sehingga banyak intelektual negara berkembang (baca: negara GNB) yang belajar ipteks ke negara-negara blok Barat. Sebagian intelektual kita itu telah tergoda dan terlanda wawasan politiknya, sehingga sebagai elite reformasi mempraktekkan demokrasi liberal, ekonomi liberal, bahkan juga budaya negara federal! Ternyata kemudian, mereka telah dididik juga sebagai kader pengembang ideologi dan politik ekonomi kapitalisme-liberalisme ---termasuk dalam NKRI---. Kepemimpina mereka belum membuktikan keunggulannya dalam mengatasi multi –krisis nasional yang makin menghimpit rakyat warga bangsa tercinta. Kondisi buruk ini dapat menjadi lahan subur bangkinya neo-PKI/KGB yang berpropaganda menjadi ”penyelamat ” kaum miskin dan buruh tani dalam NKRI! Inilah fenomena dan bukti sebagian elite dalam NKRI tergoda dan terlanda ideologi neo-liberalisme dan neo-komunisme!Perhatikan dan hayati skema 5 berikut !INTEGRITAS NASIONAL DAN NKRI SEBAGAI SISTEM KENEGARAAN PANCASILAT A P M P RNEO-IMPERIALISMENEO-LIBERALISMESEKULARISME-PRAGMATISMEDEMOKRASI LIBERAL,INDIVIDUALISME – AN. HAM KAPITALISMENEO-KOMUNISME, NEO-PKI, KGB KEDAULATAN NEGARA (= ETATISME), KOLEKTIVISME – INTERNASIONALISME MARXISME – KOMUNISME – ATHEISME,DIALEKTIKA–HISTORIS–MATERIALISMEP A N C A S I L AU U D 45ERA – REFORMASIPOSTMODERNISMEGLOBALISASI – LIBERALISASI7. UU No. 27 TAHUN 1999 TENTANG KEAMANAN NEGARA (YANG DIREVISI): TERUTAMA PASAL 107a – 107f. SEBAGAI6. TAP MPRS No. XXV/MPRS/1966 jo. Tap MPR RI No. I/MPR/2003, Pasal 2 dan 45. UUD Proklamasi 45 SEUTUHNYA ……. (PEMBUKAAN, PASAL 29 DAN PENJELASAN )4. NKRI SEBAGAI SISTEM KENEGARAAN PANCASILA3. DASAR NEGARA (IDEOLOGI NEGARA, IDEOLOGI NASIONAL) PANCASILA2. FILSAFAT HIDUP (WELTANSCHAUUNG), JATIDIRI INDONESIA : PANCASILA1. SOSIO – BUDAYA NUSANTARA INDONESIA*) = UUD 45 Amandemen, dengan kelembagaan negara (tinggi) : = Presiden, MPR, DPR, DPD; MK, MA dan BPK (+ KY) (MNS, 2007) skema: 5Tantangan Nasional dalam Era ReformasiPemerintahan dan kelembagaan negara era reformasi, bersama berbagai komponen bangsa berkewajiban meningkatkan kewaspadaan nasional yang dapat mengancam integritas nasional dan NKRI.Tantangan nasional yang mendasar dan mendesak untuk dihadapi dan dipikirkan alternatif pemecahannya, terutama:1. Amandemen UUD 45 yang sarat kontroversial; baik filosofis-ideologis bukan sebagai jabaran dasar negara Pancasila, juga secara konstitusional amandemen cukup memprihatinkan karena berbagai konflik kelembagaan. Berdasarkan analisis demikian berbagai kebijaksanaan negara dan strategi nasional, dan sudah tentu program nasional mengalami distorsi nilai ---dari ajaran filsafat Pancasila, menjadi praktek budaya kapitalisme-liberalisme dan neo-liberalisme---. Terutama demokrasi liberal dan ekonomi liberal……..bermuara sebagai supremasi neo-imperialisme!2. Elite reformasi dan kepemimpinan nasional hanya mempraktekkan budaya demokrasi liberal atas nama HAM; yang aktual dalam tatanan dan fungsi pemerintahan negara (suprastruktur dan infrastruktur sosial politik) hanyalah: praktek budaya oligarchy, plutocracy.......bahkan sebagian rakyat mempraktekkan budaya anarchy (anarkhisme)!3. Rakyat Indonesia mengalami degradasi wawasan nasional ---bahkan juga degradasi kepercayaan atas keunggulan dasar negara Pancasila, sebagai sistem ideologi nasional---. Karenanya, elite reformasi mulai pusat sampai daerah mempraktekkan budaya kapitalisme-liberalisme dan neo-liberalisme. Jadi, rakyat dan bangsa Indonesia mengalami erosi jatidiri nasional!4. NKRI sebagai negara hukum, dalam praktek justru menjadi negara yang tidak menegakkan kebenaran dan keadilan berdasarkan Pancasila – UUD 45. Praktek dan “budaya” korupsi makin menggunung, mulai tingkat pusat sampai di berbagai daerah: Provinsi dan Kabupaten/Kota. Kekayaan negara dan kekayaan PAD bukan dimanfaatkan demi kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat, melainkan dinikmati oleh elite reformasi. Demikian pula NKRI sebagai negara hukum, keadilan dan supremasi hukum; termasuk HAM belum dapat ditegakkan.5. Tokoh-tokoh nasional, baik dari infrastruktur (orsospol), maupun dalam suprastruktur (lembaga legislatif dan eksekutif) hanya berkompetisi untuk merebut jabatan dan kepemimpinan yang menjanjikan (melalui pemilu dan pilkada). Berbagai rekayasa sosial politik diciptakan, mulai pemekaran daerah sampai usul amandemen UUD 45 (tahap V) sekedar untuk mendapatkan legalitas dan otoritas kepemimpinan demi kekuasaan. Sementara kondisi nasional rakyat Indonesia, dengan angka kemiskinan dan pengangguran yang tetap menggunung belum ada konsepsi alternatif strategis pemecahannya. Kondisi demikian dapat melahirkan konflik horisontal dan vertikal, bahkan anarchisme sebagai fenomena sosio-ekonomi-psikologis rakyat dalam wujud stress massal dan anarchisme!6. Pemujaan demokrasi liberal atas nama kebebasan dan HAM telah mendorong bangkitnya primordialisme kesukuan dan kedaerahan. Mulai praktek otoda dengan budaya negara federal sampai semangat separatisme. Fenomena ini membuktikan degradasi nasional telah makin parah dan mengancam integritas mental ideologi Pancasila, integritas nasional dan integritas NKRI, dan integritas moral (komponen pimpinan, manusia, bangsa!) 7. Momentum pemujaan kebebasan (neo-liberalisme) atas nama demokrasi dan HAM, dimanfaatkan partai terlarang PKI untuk bangkit. Mulai gerakan “pelurusan sejarah” ---terutama G.30S/PKI--- sampai bangkitnya neo-PKI sebagai KGB melalui PRD dan Papernas. Mereka semua melangkahi (baca: melecehkan Pancasila – UUD 45) dan rambu-rambu (= asas-asas konstitusional) yang telah berlaku sejak 1966, terutama: a. Bahwa filsafat dan ideologi Pancasila memancarkan integritas sebagai sistem filsafat dan ideologi theisme-religious. Artinya, warga negara RI senantiasa menegakkan moral dan budaya politik yang adil dan beradab yang dijiwai moral Pancasila berhadapan dengan separatisme ideologi: marxisme-komunisme-atheisme yang diperjuangkan neoPKI / KGB dan antek-anteknya.b. UUD Proklamasi seutuhnya memancarkan nilai filsafat Pancasila: mulai Pembukaan, Batang Tubuh (hayati: Pasal 29) dan Penjelasan UUD 45.c. Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 dan dikukuhkan Tap MPR RI No. I/MPR/2003 Pasal 2 dan Pasal 4.d. Tap MPR RI No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa; dane. Undang Undang No. 27 tahun 1999 tentang Keamanan Negara ( yang direvisi, terutama Pasal 107a—107f). Perhatikan dan hayati isi nilai dalam skema 5Praktek dan Budaya Neo-Liberalisme Menggoda dan Melanda NKRIDunia postmodernisme makin menggoda dan melanda dunia melalui politik supremasi ideologi. Kita semua senang dan bangga, menikmati kebebasan dan keterbukaan atas nama demokrasi dan HAM, tanpa menyadari bahwa nilai-nilai neoliberalisme menggoda dan melanda sehingga terjadi degradasi wawasan nasional, sampai degradasi mental dan moral sebagian rakyat bahkan elite dalam era reformasi. Sebagian elite reformasi bangga dengan praktek reformasi yang memuja kebebasan (=liberalisme) atas nama demokrasi (demokrasi liberal) dan HAM (HAM yang dijiwai individualisme, materialisme, sekularisme) sehingga rakyat Indonesia masih terhimpit dalam krisis multi dimensional.Harapan berbagai pihak dengan alam demokrasi dan keterbukaan, nasib rakyat akan dapat diperbaiki menjadi lebih sejahtera dan adil sebagaimana amanat Pembukaan UUD 45 : “ ........ memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa .... “ dapat terlaksana, dalam makna SDM Indonesia cerdas dan bermoral! Tegasnya, bukan euforia reformasi dengan budaya demokrasi neo-liberal dalam praktek oligarchy, plutocracy dan anarchy…….berwujud konflik horisontal…..degradasi wawasan nasional dan moral (korupsi menggunung) dapat bermuara disintegrasi bangsa dan NKRI. Sesungguhnya, dalam era reformasi yang memuja kebebasan atas nama demokrasi dan HAM, ternyata ekonomi rakyat makin terancam oleh kekuasaan neoimperialisme melalui ekonomi liberal. Analisis ini dapat dihayati melalui bagaimana politik pendidikan nasional (UU RI No: 9 tahun 2009 tentang BHP sebagai kelanjutan PP No. 61 / 1999) yang membuat rakyat miskin makin tidak mampu menjangkau.Bidang sosial ekonomi, silahkan dicermati dan dihayati Perpres No. 76 dan 77 tahun 2007 tentang PMDN dan PMA yang tertutup dan terbuka, yang mengancam hak-hak sosial ekonomi bangsa !Demokrasi liberal dengan biaya amat mahal beserta social cost yang cukup memprihatinkan ---konflik horisontal, sampai anarkhisme yang bermuara disintegrasi bangsa --- adalah tragedi penyimpangan elite reformasi dalam menegakkan sistem kenegaraan Pancasila! ----lebih-lebih pasca Amandemen UUD Proklamasi 45, menjadi : UUD 2002 !C. Kebijaksanaan dan Strategi Nasional : Pendidikan dan Pembudayaan Filsafat Pancasiladan Ideologi NasionalSesungguhnya sub thema ini adalah aktualisasi pembudayaan ontologis-epistemologis- axiologis filsafat Pancasila seutuhnya demi integritas SDM Indonesia Raya dan Sistem Kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45.Demi tegaknya integritas nilai filsafat Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional ---dan tegaknya integritas Sistem Kenegaraan Pancasila--- negara berkewajiban melaksanakan amanat Pendidikan dan Pembudayaan Filsafat Pancasila dan Ideologi Nasional.Demi SDM warganegara NKRI sebagai generasi penerus, penegak dan bhayangkari negara Pancasila wajarlah semua rakyat warga bangsa Indonesia Raya menghayati dan mengamalkan filsafat Pancasila (sebagai filsafat hidup, dasar negara, ideologi negara!). Visi-Misi demikian makin mendesak sebagai kesiapan Ketahanan Nasional menghadapi TANTANGAN GLOBALISASI-LIBERALISASI DAN POSTMODERNISME sebagai terlukis dalam skema 5.Negara berkewajiban membentuk Kelembagaan yang melaksanakan visi-misi Pendidikan dan Pembudayaan Filsafat Pancasila; dengan alternatif : lintas kelembagaan Departemental dan Non Departemental, terutama : Depdiknas, Depag, Depdagri; Lemhannas, Wantannas, LIPI; Meneg. Pemuda dan Olah Raga, Menkominfo.Kelembagaan dimaksud dapat bekerjasama dan atau dibantu oleh berbagai PTN-PTS yang diperlukan. Pembudayaan dilaksanakan mulai dan melalui keluarga, media komunikasi (cetak dan elektronika) dengan program : Mimbar Nasional Filsafat Pancasila.Program dimaksud sinergis dengan peningkatan program Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) mulai pendidikan dasar sampai pendidikan menengah! Khusus untuk Pendidikan Tinggi juga dikembangkan matakuliah : Filsafat Pancasila sebagai Ideologi Nasional.Amanat pendidikan dan pembudayaan Filsafat Pancasila sebagai Ideologi Nasional sejiwa dengan visi-misi yang diamanatkan Pembukaan UUD Proklamasi 45 : “......memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa ........” yang dijabarkan sebagai : nation and character building. Karenanya, menjadi kewajiban moral dan konstitusional (imperative) untuk kita laksanakan.Guna melaksanakan visi-misi ini secara memadai, tenaga pembina dan dosen perlu dipersiapkan; termasuk : kurikulum dan kepustakaannya.P E N U T U PBerdasarkan uraian ringkas makalah Sistem Filsafat Pancasila secara mendasar dapat dirumuskan pokok-pokok pikiran berikut :1. Sistem filsafat Pancasila adalah bagian dari sistem filsafat Timur yang memancarkan integritas martabatnya sebagai sistem filsafat theisme-religious. Ajaran filsafat Pancasila yang dikembangkan sebagai sistem ideologi nasional dikembangkan dan ditegakkan dalam integritas sistem kenegaraan Pancasila (sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi 45).2. Filsafat Pancasila sebagai asas kerokhanian bangsa dan NKRI memberikan integritas keunggulan sistem kenegaraan Indonesia Raya.Bahwa sesungguhnya UUD Negara adalah jabaran dari filsafat negara Pancasila sebagai ideologi nasional (Weltanschauung); asas kerokhanian negara dan jatidiri bangsa. Karenanya menjadi asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional bangsa; menjiwai dan melandasi cita budaya dan moral politik nasional, sebagai terjabar dalam asas normatif-filosofis-ideologis-konstitusional:a. Negara kesatuan, negara bangsa (nation state, wawasan nasional dan wawasan nusantara: sila III), ditegakkan sebagai NKRI.b. Negara berkedaulatan rakyat (= negara demokrasi: asas normatif sila IV).c. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab (sila I-II) sebagai asas moral kebangsaan dan kenegaraan RI; ditegakkan sebagai budaya dan moral (manusia warga negara) politik Indonesia.d. Negara berdasarkan atas hukum (Rechtsstaat): asas supremasi hukum demi keadilan dan keadilan sosial: oleh semua untuk semua (sila I-II-IV-V); sebagai negara hukum Pancasila.e. Negara berdasarkan asas kekeluargaan (paham persatuan: negara melindungi seluruh tumpah darah Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia, negara mengatasi paham golongan dan paham perseorangan: sila III-IV-V) dijiwai dan dilandasi sila I-II; dan ditegakkan dalam sistem ekonomi Pancasila, sebagai demokrasi ekonomi dan pemberdayaan rakyat sebagai SDM subyek penegak integritas NKRI.3. Dinamika globalisasi-liberalisasi dan postmodernisme bermuara supremasi (ideologi neo-liberalisme) sebagai neo-imperialisme, menjadi tantangan nasional yang mengancam integritas sistem kenegaraan Pancasila; sekaligus integritas mental-moral-SDM Indonesia masa depan!. Tantangan ini makin mendesak karena sinergis dengan fenomena kebangkitan neo-PKI / KGB dalam NKRI yang “cucitangan” atas tanggung jawab G 30 S / PKI ---dengan dalih : pelurusan sejarah--- 4. Secara ontologis-axiologis era reformasi jauh menyimpang dari kaidah fundamental filsafat Pancasila dan ideologi Pancasila sebagai diamanatkan UUD Proklamasi 45 --- yang telah diubah menjadi UUD 2002 ---. Karenanya, pemerintah dan elite reformasi mempraktekkan budaya dan moral demokrasi liberal, ekonomi liberal ......bahkan memuja kebebasan (=liberalisme), demokrasi liberal (bukan demokrasi berdasarkan moral Pancasila); atas nama HAM (HAM yang individualistik, yang dipropagandakan oleh USA sementara fenomena sosial politik global mereka menindas HAM, dengan menjajah beberapa negara Timur Tengah : seperti Irak .... dan Afghanistan ! ). Fenomena demikian menunjukkan HAM mereka hanyalah propaganda H A M P A !5. Dinamika neo-liberalisme dan neo-imperialisme dalam era postmodernisme ---termasuk era reformasi--- menggoda dan melanda bangsa-bangsa, termasuk Indonesia ! Bilamana kita tidak tegak-tegar dengan integritas nilai filsafat Pancasila, rakyat kita mengalami degradasi nasional ...... bahkan degradasi mental dan moral (theisme-religious menjadi sekularisme; bahkan materialisme-kapitalisme-individualisme dan atheisme!) Fenomena demikian bermuara sebagai bencana nasional, tragedi moral dan peradaban bangsa-bangsa masa depan!6. Multikrisis dimensional nasional dalam NKRI belum teratasi, kita dihimpit dengan global crisis financial dari negara adidaya (USA dan UE) yang dapat memacu politik supremasi neo-imperialisme dari ideologi neo-liberalisme !7. Adalah kewajiban nasional, bahkan kewajiban moral kita semua --- terutama elite reformasi dan Pemerintah --- untuk merenung dan mawasdiri sebagai audit nasional, khususnya sebagai audit reformasi! Maknanya, apakah kita sudah sungguh-sungguh setia dan bangga dengan sistem kenegaraan Pancasila sebagai diamanatkan PPKI dalam UUD Proklamasi 45; ataukah kita telah tergoda dan terlanda oleh “kejayaan” negara liberalisme-kapitalisme --- sehingga kita ikut membudayakan demokrasi liberal dan ekonomi liberal (mungkin juga mental dan moral liberal).Demikian sebagai bahan pertimbangan dan renungan.Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa mengayomi dan memberkati bangsa Indonesia dalam integritas sistem kenegaraan Pancasila-UUD Proklamasi 45.Malang, 20 Mei 2009Laboratorium PancasilaUniversitas Negeri Malang (UM)Ketua,Prof. Dr. Mohammad Noor Syam, SH(Guru Besar Emiritus UM)Kepustakaan:Al-Ahwani, Ahmad Fuad 1995: Filsafat Islam, (cetakan 7), Jakarta, Pustaka Firdaus (terjemahan pustaka firdaus).Ary Ginanjar Agustian, 2003: Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ, Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (edisi XIII), Jakarta, Penerbit Arga Wijaya Persada._________________ 2003: ESQ Power Sebuah Inner Journey Melalui Al Ihsan, (Jilid II), Jakarta, Penerbit ArgaWijaya Persada.Avey, Albert E. 1961: Handbook in the History of Philosophy, New York, Barnas & Noble, Inc.Center for Civic Education (CCE) 1994: Civitas National Standards For Civics and Government, Calabasas, California, U.S Departement of Education. Huston Smith, 1985: The Religions of Man, (Agama-Agama Manusia, terjemah oleh : Saafroedin Bahar), Jakarta, PT. Midas Surya Grafindo. Kartohadiprodjo, Soediman, 1983: Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, cetakan ke-4, Bandung, Penerbit Alumni.Kelsen, Hans 1973: General Theory of Law and State, New York, Russell & RussellMcCoubrey & Nigel D White 1996: Textbook on Jurisprudence (second edition), Glasgow, Bell & Bain Ltd.Mohammad Noor Syam 2007: Penjabaran Fislafat Pancasila dalam Filsafat Hukum (sebagai Landasan Pembinaan Sistem Hukum Nasional), disertasi edisi III, Malang, Laboratorium Pancasila.------------------ 2000: Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia (Wawasan Sosio-Kultural, Filosofis dan Konstitusional), edisi II, Malang Laboratorium Pancasila.Murphy, Jeffrie G & Jules L. Coleman 1990: Philosophy of Law An Introduction to Jurisprudence, San Francisco, Westview Press.Nawiasky, Hans 1948: Allgemeine Rechtslehre als System der rechtlichen Grundbegriffe, Zurich/Koln Verlagsanstalt Benziger & Co. AC.Notonagoro, 1984: Pancasila Dasar Filsafat Negara, Jakarta, PT Bina Aksara, cetakan ke-6.Radhakrishnan, Sarpavalli, et. al 1953: History of Philosophy Eastern and Western, London, George Allen and Unwind Ltd. UNO 1988: HUMAN RIGHTS, Universal Declaration of Human Rights, New York, UNOUUD 1945, UUD 1945 Amandemen, Tap MPRS – MPR RI dan UU yang berlaku. (1966; 2001, 2003) dan PP RI No. 6 tahun 2005.Wilk, Kurt (editor) 1950: The Legal Philosophies of Lask, Radbruch, and Dabin, New York, Harvard College, University Press.LAMPIRAN :Untuk lebih memahami HAM berdasarkan ajaran Filsafat Pancasila, dilengkapi dengan studi perbandingan dengan ajaran HAM berdasarkan Teori Natural Law (teori hukum alam) yang dianut ideologi Liberalisme-Kapitalisme dan dengan ajaran HAM berdasarkan Filsafat Idealisme Murni (Hegel) yang dianut ideologi marxisme-komunisme-atheisme; perhatikan skema terlampir; HAM BERDASARKAN FILSAFAT PANCASILA(Asas Keseimbangan HAM dan KAM)ManusiaHak Asasi Manusia (HAM)Kewajiban Asasi Manusia (KAM)HAM berdasarkan filsafat Pancasila(1 - 7), termasuk HAKI dilandasi asas KAM:1. Kewajiban mengakui dan menerima bahwa Allah Yang Maha Esa adalah Maha dan Sumber alam semesta, termasuk manusia.2. Kewajiban mengakui dan menerima Kedaulatan Allah Yang Maha Berdaulat (Kuasa) atas semesta, termasuk nasib manusia.3. Kewajiban berkhidmat (berterima kasih/bersyukur) kepada Allah Yang Maha Rahman (dan mencintai Allah dan agama yang diamanatkan-Nya).4. Kewajiban setia dan bangga kepada bangsa negaranya; kewajiban setia ideologi dan konstitusi.5. Kewajiban bela negara, dan membayar pajak.1. Hak Hidup = Life2. Hak Kemerdekaan = Liberty3. Hak Milik = Property+1. Hak Pribadi (Personal rights) = hak hidup, beragama, berkeluarga (cinta).2. Hak Ekonomi (Economical rights) = hak memiliki, bekerja dan usaha, hidup-sejahtera, kontrak kerja.3. Hak Hukum (Legal rights) = hak mendapat kewarganegaraan, hak mendapat keadilan, hak membela diri, praduga tak bersalah.4. Hak Politik (Political rights) = hak berserikat-berkumpul, menyatakan pendapat lisan & tertulis, hak memilih & dipilih, hak suaka politik.5. Hak Sosial-budaya (Social-cultural rights) = hak mendapat & memilih pendidikan, hak menikmati seni, hak cipta (HAKI), hak menikmati mode.Asas HAM dan Substansi HAM di atas, adalah pokok-pokok ajaran HAM berdasarkan teori Hukum Alam (Natural theory) yang dianut negara Barat (liberalisme-kapitalisme)HAM berdasarkan filsafat Pancasila (meliputi asas fundamental 1 - 7) dijiwai dan dilandasi asas keseimbangan HAM dan KAM sebagai asas moral sistem filsafat Pancasila yang beridentitas theisme-religious.Skema 6 (MNS, 2000: 85 – 98)HAM BERDASARKAN FILSAFAT PANCASILA(DALAM BANDINGAN DENGAN: TEORI NATURAL LAW & TEORI HEGEL)Allah Maha Pencipta Semesta, termasuk umat manusia,Allah Yang Maha Berdaulat dan Maha Pengayom(Maha Rahman dan Rahim)HAM = ANUGERAH untuk disyukuri, dinikmatiHak hidup, sekaligus sebagai AMANATKemerdekaan, (= Kewajiban Asasi Manusia/KAM)Hak MilikAsas HAM seimbang dengan KAMNKRI sebagai Sistem Negara Berkedaulatan Rakyat, danSistem Negara Hukum (Rechtsstaat)HEGEL THEORYSumber HAM = Tuhan (God)Life, Liberty & PropertyFor humankind, collectivity, State (Theocratism, Etatism) for State as Represents of God Idea.-------------------------------------Dijiplak dan diterapkan Karl Marx dalam Sistem Kedaulatan Negara (Etatisme, Atheisme, Totalitarianisme) NATURAL LAWSumber HAM = Alam SemestaLifeLibertyPropertyFor Men as IndividualityDitegakkan dalam sistem demokrasi liberal – kapitalisme:Individualisme, Secularisme, Pragmatisme(MNS, 1983 – 1993; 2003) skema 7Catatan:Dalam filsafat Islam, sesungguhnya HAM (hidup, kemerdekaan dan hak milik) sebagai anugerah “hanyalah” untuk manusia secara universal. Martabat mulia dan agung manusia, pada hakikatnya berwujud integritas keimanan sebagai martabat kerokhanian manusia. Keimanan (dan ketakwaan) inilah sesungguhnya yang manjadi mahkota dan integritas kemuliaan martabat manusia di hadapan Maha Pencipta dan Maha Berdaulat Jadi, kategori keimanan adalah anugerah dan amanat khusus bagi pribadi manusia yang setia dengan komitmen kerokhaniannya, sebagaimana dimaksud (Q 7: 172; dan 49: 17; 51: 56).Sesungguhnya, hakekat HAM dalam asas keseimbangan dengan HAM ialah kemuliaan martabat manusia jasmani-rohani, dan dunia-akhirat. Hakekat demikian menjamin martabat HAM yang hidup dengan kerohaniannya dalam alam keabadian (akhirat), yang dipercaya umat beragama (sekaligus sebagai pengamalan Dasar Negara Pancasila, sila I dan II).
MAKALAH ILMU TASAWUFBAB IPENDAHULUANA.Latar Belakang MasalahSejarah islam dan berbagai cabangnya, termasuk sejarah tasawuf dan pengikutnya sangat penting untuk diperkenalkan dan dibahas, diantaranya adalah mengenai tokoh-tokoh dari ajaran tasawuf di Indonesia ini. Tasawuf terus mengalami perkembangan dan memberi pengaruh penting di Indonesia. Sejak permulaan sejarah Islam di wilayah tersebut hingga hari ini. Akan tetapi, selama beberapa abad permulaan sejarah itu terutama pada abad ke-10 H/ 16 M dan ke-11/ 17 m tasawuf memainkan terbesar dan paling menentukan dalam membentuk pandangan religius, spiritual, dan intelektual di kepulauan Indonesia.1Pada masa itu tasawuf memainkan peranan penting dalam proses islamisasi di Indonesia dan kepulauan disekitarnya. Disini kami mencoba memperkenalkan tokoh-tokoh ulama tasawuf di Indonesia dan kepulauan disekitarnya. Disini akan menjabarkan tentang tokoh-tokoh ulama tasawuf di Indonesia. Untuk itu kami memberi judul makalah ini dengan “TOKOH-TOKOH TASAWUF di INDONESIA”.B.Rumusan MasalahBerdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas, maka dapat kami ambil rumusan masalah sebagai berikut :1)Bagaimanakah riwayat hidup dan karangan Syeikh Hamzah Fansuri ?2)Bagaimanakah riwayat hidup dan karangan Syeikh Yusuf Makasari ?3)Bagaimanakah riwayat hidup dan karangan Syeikh Abdul Rauf as-Singkili ? 4)Bagaimanakah riwayat hidup dan karangan Syeikh Siti Jenar ?BAB IIPEMBAHASAN1)Riwayat Hidup dan Karangan Syeikh Hamzah FansuriKiranya namanya di nusantara, kalangan ulama dan sarjana penyelidik keislaman tidak asing lagi. Hampir semua penulis sejarah Islam mencatat behwa Syeikh Hamzah Fansuri dan muridnya Syeikh Samsudin Sumatrani adalah tokoh sufi yang sepaham dengan al-Hallaj, faham hulul, ittihad, mahabbah dan lain-lain adalah seirama. Syeikh Hamzah Fansuri diakui salah seorang pujangga islam yang sangat populer di zamannya, sehingga kini namanya menghiasi lembaran-lembaran sejarah kesusteraan Melayu dan Indonesia. Namanya tercatat sebagai tokoh kaliber besar dalam perkembangan islam dinusantara dari abadnya hingga abad ini.Sufi yang jelas-jelas berpengaruh luar biasa dalam kehidupan intelektual al-Fansuri adalah Muhyidin ibnu ’Arabi. Akan tetapi, karya-karya al-Fansuri juga menunjukkan bahwa dia akrab dengan ide-ide para sufi semisal al-Jilli (wafat 832 H/ 1428 M), Aththar (wafat 618 H/ 1221 M), Rumi (wafat 672 H/ 1273 M), dan lain-lain.22)Riwayat Hidup dan Karangan Syeikh Yusuf MakasariSeorang tokoh sufi yang agung yang tiada taranya, berasal dari Sulawesi ialah Syeikh Yusuf Makasari. Beliau dilahirkan pada 8 Syawal 1036 H atau bersamaan dengan 3 Juli 1629 M, yang berarti belum beberapa lama setelah kedatangan tiga orang penyebar Islam ke Sulawesi (yaitu Datuk Ri Banding dan kawan-kawannya dari Minangkabau). Untuk diri sebesar ini selain ia dinamakan dengan Muhammad yusuf diberi gelar juga dengan ”Tuanku Salamaka”, ”Abdul Mahasin”, ”Hidayatullah” dan lain-lain.Dalam salah satu karangannya beliau menulis diujung namanya dengan bahasa arab ”al-Mankasti” yaitu mungkin yang beliau maksudkan adalah ”Makassar” yaitu nama kota di Sulawesi Selatan dimasa pertengahan dan nama kota itu sekarang diganti pula dengan ”Ujung Pandang” yaitu mengambil nama yang lebih tua dari pada nama Makasar.Naluri atau fitrah pribadinya sejak kecil telah menampakkan diri cinta akan pengetahuan keislaman, dalam tempo relatif singkat al-Qur’an 30 juz telah tamat dipelajarinya. Setelah lancar benar tentang al-Qur’an dan mungkin beliau termasuk seorang penghafal maka dilanjutkannya pula dengan pengetahuan-pengetahuan lain yang ada hubungannya dengan itu. Dimulainya dengan ilmu nahwu, ilmu sharaf kemudian meningkat hingga keilmu bayan, mani’, badi’, balaghah, manthiq, dan sebagainya. Beriringan dengan ilmu-ilmu yang disebut ”ilmu alat” itu beliau belajar pula ilmu fiqih, ilmu ushuludin, dan ilmu tasawuf. Ilmu yang terakhir ini nampaknya seumpama tanaman yang ditanam ditanah yang subur. Kiranya lebih serasi pada pribadinya. Namun walaupun demikian adanya tiadalah dapat dibantah bahwa Syeikh Yusuf juga mempelajari ilmu-ilmu yang lainnya, seumpama ilmu hadist dan sekte-sektenya, juga ilmu tafsir dalam berbagai bentuk dan coraknya, termasuk ”ilmu asbaabun nuzul ”, ”ilmu tafsir” dan sebagainya.3 Karangan-karangan Syeikh Yusuf Tajul Khalwati yang berbahasa arab mungkin merupakan salinan tulisan tangan telah diserahkan oleh Haji Muhammad Nur (salah seorang keturunan khatib di Bone dan mungkin adalah keturunan Syeikh Yusuf sendiri). Kitab-kitabnya antara lain :4Ar-Risalatun NaqsabandiyyahFathur RahmanZubdatul AsraarAsraaris ShalaahTuhfatur RabbaniyyahSafinatunnajahTuhfatul Labiib3)Riwayat Hidup dan karangan Syiekh Abdul Rauf as-SingkiliNama lengkapnya Abdul Rauf Singkel dalam ejaan bahasa arab disebut ’Abd ar-Rauf bin ’Ali al-Jawiyy al-Fansuriyy as-Sinkilyy, selanjutnya akan disebut Abdurrauf. Ia adalah seorang Melayu dari Fansur, Sinkil (Singkel) di wilayah pantai barat laut Aceh. Ayahnya adalah seorang arab bernama Syeikh Ali. Hingga saat ini tiak ada data pasti mengenai tanggal dan tahun kelahirannya. Akan tetapi menurut hipotesis Rinkes, Abdurrauf dilahirkan sekitar tahun 1615 M. Rinkes mendasarkan dugaannya setelah menghitung mundur dari saat kembalinya Abdurrahman dari tanah Arab ke Aceh pada 1661 M.5Abdurrahman wafat pada tahun 1693 M dan dimakamkan disamping makam teuku Anjong yang dianggap paling keramat di aceh, dekat kuala sungai Aceh. Oleh karena itulah di Aceh ia dikenal dengan sebutan Teuku di Kuala. Hingga kini makamnya menjadi tempat ziarah berbagai lapisan masyarakat, baik dari Aceh sendiri maupun dari luar Aceh. Berkat kemasyurannya, nama Abdurrauf diabadikan menjadi nama sebuah perguruan tinggi di Aceh, yaitu Univeraitas Syiah Kuala. Sebagai ulama yang menguasai berbagai bidang ilmu keagamaan, Abdurrauf telah menghasilkan berbagai karangan yang mencakup bidang fiqih, hadist, tasawuf, tafsir al-Qur’an, dan ilmu-ilmu agama lainnya. Beberapa karangan yang dihubungkan dengan Abdurrauf dibidang tasawuf antara lain :6Tanbih al-Masyi al-Manshub Ila Thariq al-Qusyassyiyy (pedoman bagi orang yang menempuh tarekat al-Qusyasyiyy, bahasa arab)’Umdah al-Muhtajin Ila Suluk Maslak al-Mufarridin (pijakan bagi orang-orang yang menempuh jalan tasawuf, bahasa melayu).Sullam al-Mustafidin (tanga setiap orang yang mencari faedah, bahasa Melayu).Piagam tentang Dzikir (bahasa Melayu).Kifayah al-Muhtajin Ila Masyrab al-Muwahhidin al-Qa’ilin bi Wahdah al-Wujud (bekal bagi orang yang membutuhkan minuman ahli tauhid penganut Wahdatul Wujud, bahasa Melayu).4)Riwayat Hidup dan Karangan Syeikh Siti JenarAsal-usul dan sejarah hidup Syeikh Siti Jenar sulit dilacak. Ada beberapa versi tentang kisah hidupnya, salah satunya adalah kisah tentang Sunan Bonang yang mengajari ilmu ghaib kepada Sunan Kalijaga. Sunan Ketika sedang khusyuk mengajarkan ilmunya, Sunan Bonang merasa bahwa perahu tersebut bocor. Kemudian mereka menepi untuk mengambil tanah liat dan dengan kekuatan ilmunya Sunan Bonang menembel bagian yang bocor tadi. Rupanya tanpa sepengetahuan beliau didalam tanah liat tersebut.Sunan Bonang merasa ada satu makhluk yang telah ikut mendengarkan ajarannya. Dengan karamahnya, Sunan Bonang lalu merubah bentuk asli daridari cacing itu. Berubahlah cacing tadi menjadi sosok laki-laki yang kemudian diberi nama Siti Jenar. Siti berarti tanah dan Jenar berarti merah.7Pada mulanya Sunan Bonang merasa marah pada Siti, karena dinilai telah lancang. Namun akhirnya beliau mau mengajak Siti beragbung dengan para wali lainnya, karena dinilai memiliki pengetahuan agama yang lebih. Kisah ini lebih berbau mitos dan tampak dibesar-besarkan.Versi lain mengatakan bahwa Siti Jenar sebenarnya bukan bukan orang Jawa, tetapi dari Malaka. Adapula yang mengtakan bahwa Siti Jenar adalah putra bangsawnan Cirebon. Dan versi terakhir barangkali lebih masuk akal, Siti Jenar adalah rakyat biasa namun ia memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Meskipun cerdas dan bahkan melebihi para Sunan, ia tetap tidak bisa disejajarkan dengan para Sunan tersebut karena ia berasal dari kaum Sudra. Inilah yang membuatnya berontak, melawan aturan kenigratan agama, dan timbul sebagi simbol anti kemapanan.Yang disampaikan dalam ajaran Syeikh Siti Jenar adalah ajaran insun yang radikal yang mengajarkan kesamaan tuntas antara pembicara dan Allah. Siti Jenar terus menamakan badan materiial (jism) Allah yang sebenarnya tidak ada. Para wali menolak pendapat itu dan menganggap Siti Jenar seorang yang menyimpang dari kebenaran. Sunan Giri ketua Muktamar, menyatakan bahwa hanya Allah lah yang berhak atas gelar prabu satmata (Yang Maha Tahu) yang dituntut oleh Siti Jenar, tak seorangpun sama dengan Allah. Lalu Siti Jenar diusir dari Giri, selanjutnya Siti Jenar membuka padepokan sendiri di Krendhasawa (dekat Cirebon) dan mengajarkan ilmunya kepada orang-orang disekitarnya. Ajaran yang disampaikan Siti Jenar dianggap sesat oleh para wali, karena dinilai telah menyimpang dari akidah. Hal tersebut ditambah dengan sikap muridnya yang suka membuat keributan ditempat-tempat umum. Terasa perbedaan jelas antara ajaran Syeikh Siti Jenar dan ajaran paar wali lainnya. Syeikh Siti Jenar dituduh menyebarkan ajaran esoteris kepada rakyat jelata dan atas dasar itu ai ditindak, ini tidak berarti bahwa ajaran itu sama dengan ajaran para wali lainnya. Sekalipun salah seorang wali dikemudian hari dibujuk dan mengakui bahwa Siti Jenar memang benar, tetapi bahwa itu semua tidak boleh disebar luaskan, karena itu n bertentangan dengan perintah raja, maka ia terus ditegur.8Akhirnya wali songo membujuk Sultan Demak Bintoro agar menjatuhkan hukuman mati bagi Syeikh Siti Jenar. Akhirnya Siti Jenar pun dijatuhi hukuman mati, dan para wali sendiri yang bertindak melakukan eksekusi tersebut. Karena bagaimanapun juga, Siti Jenar dianggap masyarakat waktu itu sebagai wali.Namun Siti Jenar lebih memilih caranya sendiri untuk mati. Ia telah memiliki ilmu yang sempurna tentang kematian hingga ia mematikan dirinya sendiri atas kehendak Tuhan. Kejadian itu membuat takjub para wali dan membuatnya sadar bahwa yang diajarkan Syeikh Siti Jenar selama ini benar adanya. Mereka secara sportif mau belajar tentang ilmu kesempurnaan makrifet ari Siti Jenar ini. Salah satunya adalah Sunan Kudus yang belajar pada Ki Ageng Pengging alias Ki Kebo Kenanga salah seorang murid sekaligus teman Siti Jenar.9BAB IIIKESIMPULANBerdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1.Syeikh Hamzah Fansuri adalah seorang pujangga islam yang sangat populer dizamannya, sehingga kini namanya menghiasi lembaran-lembaran sejarah kesusteraan Melayu dan Indonesia. Namanya tercatat sebagai tokoh kaliber besar dalam perkembangan Islam di nusantara dari abadnya hingga kini. 2.Syeikh Yusuf Makasari adalah seorang tokoh sufi yang agung yang tiada taranya, berasal dari Sulawesi.3.Syeikh Abdurrauf as-Singkili berasal dari Aceh, nama beliau diabadikan sebagai nama sebuah perguruan tinggi di Aceh, yaitu Unniversitas Syiah Kuala.4.Menurut salah satu keterangan, Syeikh Siti Jenar adalah rakyat biasa namun memiliki kemampuan intelektual tinggi. Meskipun cerdas dan bahkan melebihipara sunan, ia tetap tidak bisa disejajarkan dengan para sunan tersebut karena ia berasal adri kaum Sudra. Inilah yang membuatnya berontak, melawan aturan keningratan agama, dan timbul sebagi simbol anti kemapanan.DAFTAR PUSATAKAAbdullah, Nawash. Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-tokohnya di nusantara, Surabaya: al-Ikhlas, 1999Fathurrahman, Oman. Tanbih al-Masyi Menyoal Wahdatul Wujud: Kasus Abdurrauf Singkel di Aceh Abadc 17, Bandung: Mizan, 1999Nassr, Sayyid Husein. Ensiklopedi Tematis Spiirtualitas Islam Manifestasi, penterj. Tim Penerjemah Mizan, Bandung: Mizan Media Utama, 2003Wahyudi, Agus. Inti Ajaran Makrifat Islam-Jawa: Menggali Ajaran Syeikh Siti Jenar dan Wali Songo dalam Perspektif Tasawuf, Yogyakarta: Pustaka Dian Yogyakarta, 2006Zoet Mulder, P.J. Manunggaling Kawula Gusti, Pantheisme dan Monoisme dalam Sastra Suluk Jawa, penterj. Dick Hartoko, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1990
Push-Button PublishingBuat Blog AndaFitur BloggerKami membuat Blogger untuk memudahkan Anda untuk berbagi cerita — entah itu peristiwa terkini, kabar terbaru diri Anda, atau apa saja yang ingin Anda diskusikan — dengan dunia. Kami telah mengembangkan serangkaian fitur untuk membuat blogging sesederhana dan seefektif mungkin.Memulai Fitur Lainnya Fitur CanggihMemulaiPublikasikan suara Anda dengan mudah dan gratisAnda hanya butuh beberapa langkah mudah untuk membuat blog di Blogger. Dalam hitungan menit, Anda sudah dapat mengepos entri, foto, video, dan masih banyak lagi ke blog Anda. Silakan mengepos entri sesuka Anda, gratis kok. Baca artikel ini di Bagaimana cara memulai atau tonton video Bagaimana cara membuat blog dengan Blogger.Antarmuka yang mudah digunakanIkuti beberapa langkah dasar untuk mulai mengeposkan entri ke blog Anda. Antarmuka yang disediakan mudah digunakan untuk mengubah font, menebalkan atau memiringkan teks, menyesuaikan warna dan meratakan tepian teks, dan masih banyak lagi. Saat Anda menyusun entri baru, Blogger menyimpannya secara otomatis, tanpa menginterupsi pengetikan. Juga terdapat fitur pemeriksa ejaan yang mudah digunakan serta cara mudah untuk melabeli entri Anda. Selain itu, Blogger mencakup editor HTML yang memungkinkan Anda mengubah tampilan dan suasana entri Anda.Situs web gratis AndaKetika Anda membuat blog, blog tersebut dapat di-host di Blog*Spot secara gratis. Pilih saja URL yang tersedia dan jadi deh. Jika Anda berubah pikiran dan ingin URL yang berbeda di kemudian hari, menggantinya juga mudah. Blogger juga melayani opsi domain ubahsuaian; misalnya saja domain-nya bernama example.com, blog Anda akan di-host di sana dan fitur-fitur hebat Blogger tetap ada.Kustomisasi template AndaAnda bebas memilih dari sekian banyak templat untuk blog Anda; pilih saja satu yang paling tepat dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Anda bebas mengutak-atik desain blog dengan memanfaatkan antarmuka intuitif di mana elemen bebas diseret-dan-dijatuhkan ke manapun. Anda juga dapat menambah gadget keren seperti penayang slide, jajak pendapat, atau bahkan iklan AdSense. Mengubah font dan warna pada blog Anda juga mudah. Jika Anda ingin lebih mengontrol tata letak blog Anda, Anda juga dapat menggunakan fitur Edit HTML.Tambah foto dan video ke entri AndaAnda dapat menambah foto ke posting blog Anda dengan mengklik ikon gambar di toolbar editor entri. Foto Anda kemudian disimpan di akun Album Web Picasa gratis Anda, di mana Anda dapat memesan cetakan foto tersebut dan mengatur foto ke dalam album-album yang sesuai. Menambah video ke entri cukup mudah; klik ikon film-strip di bilah alat editor entri untuk memulai. Video yang diunggah melalui Blogger di-host pada Google Video.Fitur LainnyaBaru! kembangkan komunitas AndaBiarkan pembaca mengikuti blog Anda dengan menambah gadget Pengikutuntuk tata letak Anda. Dengan gadget ini, pembaca dapat mengklik tautan "Ikuti blog ini&" untuk menambah blog Anda ke Dasbor Blogger dan akun Pustaka Google. Mereka juga memiliki opsi untuk menambah gambar dan profil ke blog Anda untuk memberi tahu seluruh dunia bahwa mereka adalah seorang penggemar.Baru! umpan balik dari pembaca AndaMudah bagi pembaca untuk meninggalkan komentardi entri manapun pada blog Anda, memberikan umpan balik yang bermanfaat dan tepat pada waktunya. Mereka dapat meninggalkan komentar di sebelah kanan bawah entri, di jendela munculan, atau di laman terpisah. Anda juga dapat menggunakan Reaksiuntuk membiarkan pembaca dengan cepat menyediakan umpan balik dengan hanya satu klik.Pemberitahuan entri baruPembaca bebas menentukan apakah mereka akan berlangganan feed blog Anda, yang akan memberitahu mereka tiap kali Anda mempublikasikan entri baru. Anda juga bebas mengkustomisasi apa yang dibagi pada feed blog, dan mengatur blog Anda untuk mengemail entri baru ke alamat email tertentu ataupun mailing list secara otomatis.Satu ID sederhanaKarena Anda dapat masuk log ke Blogger dengan Akun Google — yang juga memberikan pada Anda akses ke Gmail, iGoogle, orkut, dsb. — Anda cukup memiliki satu nama pengguna dan sandi untuk diingat. Alamat blog Anda juga dapat digunakan sebagai OpenID untuk memberi Anda identitas digital tunggal pada web. Karena blog Anda dapat menerima komentar dari pengguna OpenID selain anggota Blogger terdaftar, hal ini memudahkan pembaca blog Anda ketika mereka hendak meninggalkan masukan maupun berpartisipasi dalam percakapan.Bahasa duniaBlogger kini tersedia dalam 41 bahasa termasuk Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda, Portugis, China, Jepang, dan Korea. Penutur Arab, Ibrani, dan Persia dapat menggunakan Blogger dengan tampilan dan pemformatan Kanan-ke-Kiri. Dan transliterasi tersedia untuk lima bahasa Indic.Fitur CanggihBaru! Poskan saat di jalanBlogger menyediakan berbagai cara untuk mengepos ke blog. Anda dapat mengepos dari ponselatau melalui alamat email rahasia lewat fitur Mail-to-Blogger . Atau gunakan Gadget Entri Bloggeruntuk mengedit.dan menerbitkan kiriman secara langsung dari laman beranda iGoogle kustom Anda. Dengan opsi ini, mudah untuk mengirimkan ke blog kapan pun Anda inginkan, dan dari mana pun Anda berada.Blogging bersamaDengan Blogger, mudah untuk membuat blog bersama, yang memungkinkan beberapa blogger untuk berkontribusi di satu blog. Anda memilih anggota tim mana yang memiliki wewenang administratif dan mana yang tugasnya hanya menulis. Anda juga dapat membuat blog pribadi dan membatasi siapa yang dapat melihatnya. Anda mengontrol blog tersebut sepenuhnya.Aplikasi pihak ketigaAnda dapat memilih di antara serangkaian aplikasi pihak ketiga yang dapat berintegrasi dengan Blogger yang memudahkan Anda untuk membuat blog. Jangan lupa kunjungi Push-Button PublishingBuat Blog AndaFitur BloggerKami membuat Blogger untuk memudahkan Anda untuk berbagi cerita — entah itu peristiwa terkini, kabar terbaru diri Anda, atau apa saja yang ingin Anda diskusikan — dengan dunia. Kami telah mengembangkan serangkaian fitur untuk membuat blogging sesederhana dan seefektif mungkin.Memulai Fitur Lainnya Fitur CanggihMemulaiPublikasikan suara Anda dengan mudah dan gratisAnda hanya butuh beberapa langkah mudah untuk membuat blog di Blogger. Dalam hitungan menit, Anda sudah dapat mengepos entri, foto, video, dan masih banyak lagi ke blog Anda. Silakan mengepos entri sesuka Anda, gratis kok. Baca artikel ini di Bagaimana cara memulai atau tonton video Bagaimana cara membuat blog dengan Blogger.Antarmuka yang mudah digunakanIkuti beberapa langkah dasar untuk mulai mengeposkan entri ke blog Anda. Antarmuka yang disediakan mudah digunakan untuk mengubah font, menebalkan atau memiringkan teks, menyesuaikan warna dan meratakan tepian teks, dan masih banyak lagi. Saat Anda menyusun entri baru, Blogger menyimpannya secara otomatis, tanpa menginterupsi pengetikan. Juga terdapat fitur pemeriksa ejaan yang mudah digunakan serta cara mudah untuk melabeli entri Anda. Selain itu, Blogger mencakup editor HTML yang memungkinkan Anda mengubah tampilan dan suasana entri Anda.Situs web gratis AndaKetika Anda membuat blog, blog tersebut dapat di-host di Blog*Spot secara gratis. Pilih saja URL yang tersedia dan jadi deh. Jika Anda berubah pikiran dan ingin URL yang berbeda di kemudian hari, menggantinya juga mudah. Blogger juga melayani opsi domain ubahsuaian; misalnya saja domain-nya bernama example.com, blog Anda akan di-host di sana dan fitur-fitur hebat Blogger tetap ada.Kustomisasi template AndaAnda bebas memilih dari sekian banyak templat untuk blog Anda; pilih saja satu yang paling tepat dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Anda bebas mengutak-atik desain blog dengan memanfaatkan antarmuka intuitif di mana elemen bebas diseret-dan-dijatuhkan ke manapun. Anda juga dapat menambah gadget keren seperti penayang slide, jajak pendapat, atau bahkan iklan AdSense. Mengubah font dan warna pada blog Anda juga mudah. Jika Anda ingin lebih mengontrol tata letak blog Anda, Anda juga dapat menggunakan fitur Edit HTML.Tambah foto dan video ke entri AndaAnda dapat menambah foto ke posting blog Anda dengan mengklik ikon gambar di toolbar editor entri. Foto Anda kemudian disimpan di akun Album Web Picasa gratis Anda, di mana Anda dapat memesan cetakan foto tersebut dan mengatur foto ke dalam album-album yang sesuai. Menambah video ke entri cukup mudah; klik ikon film-strip di bilah alat editor entri untuk memulai. Video yang diunggah melalui Blogger di-host pada Google Video.Fitur LainnyaBaru! kembangkan komunitas AndaBiarkan pembaca mengikuti blog Anda dengan menambah gadget Pengikutuntuk tata letak Anda. Dengan gadget ini, pembaca dapat mengklik tautan "Ikuti blog ini&" untuk menambah blog Anda ke Dasbor Blogger dan akun Pustaka Google. Mereka juga memiliki opsi untuk menambah gambar dan profil ke blog Anda untuk memberi tahu seluruh dunia bahwa mereka adalah seorang penggemar.Baru! umpan balik dari pembaca AndaMudah bagi pembaca untuk meninggalkan komentardi entri manapun pada blog Anda, memberikan umpan balik yang bermanfaat dan tepat pada waktunya. Mereka dapat meninggalkan komentar di sebelah kanan bawah entri, di jendela munculan, atau di laman terpisah. Anda juga dapat menggunakan Reaksiuntuk membiarkan pembaca dengan cepat menyediakan umpan balik dengan hanya satu klik.Pemberitahuan entri baruPembaca bebas menentukan apakah mereka akan berlangganan feed blog Anda, yang akan memberitahu mereka tiap kali Anda mempublikasikan entri baru. Anda juga bebas mengkustomisasi apa yang dibagi pada feed blog, dan mengatur blog Anda untuk mengemail entri baru ke alamat email tertentu ataupun mailing list secara otomatis.Satu ID sederhanaKarena Anda dapat masuk log ke Blogger dengan Akun Google — yang juga memberikan pada Anda akses ke Gmail, iGoogle, orkut, dsb. — Anda cukup memiliki satu nama pengguna dan sandi untuk diingat. Alamat blog Anda juga dapat digunakan sebagai OpenID untuk memberi Anda identitas digital tunggal pada web. Karena blog Anda dapat menerima komentar dari pengguna OpenID selain anggota Blogger terdaftar, hal ini memudahkan pembaca blog Anda ketika mereka hendak meninggalkan masukan maupun berpartisipasi dalam percakapan.Bahasa duniaBlogger kini tersedia dalam 41 bahasa termasuk Inggris, Prancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda, Portugis, China, Jepang, dan Korea. Penutur Arab, Ibrani, dan Persia dapat menggunakan Blogger dengan tampilan dan pemformatan Kanan-ke-Kiri. Dan transliterasi tersedia untuk lima bahasa Indic.Fitur CanggihBaru! Poskan saat di jalanBlogger menyediakan berbagai cara untuk mengepos ke blog. Anda dapat mengepos dari ponselatau melalui alamat email rahasia lewat fitur Mail-to-Blogger . Atau gunakan Gadget Entri Bloggeruntuk mengedit.dan menerbitkan kiriman secara langsung dari laman beranda iGoogle kustom Anda. Dengan opsi ini, mudah untuk mengirimkan ke blog kapan pun Anda inginkan, dan dari mana pun Anda berada.Blogging bersamaDengan Blogger, mudah untuk membuat blog bersama, yang memungkinkan beberapa blogger untuk berkontribusi di satu blog. Anda memilih anggota tim mana yang memiliki wewenang administratif dan mana yang tugasnya hanya menulis. Anda juga dapat membuat blog pribadi dan membatasi siapa yang dapat melihatnya. Anda mengontrol blog tersebut sepenuhnya.Aplikasi pihak ketigaAnda dapat memilih di antara serangkaian aplikasi pihak ketiga yang dapat berintegrasi dengan Blogger yang memudahkan Anda untuk membuat blog. Jangan lupa kunjungi code.blogger.com jika Anda adalah seorang pengembang yang juga berkeinginan membuat aplikasi keren.Masih banyak fitur lainnya...Kami terus-menerus mengembangkan fitur baru untuk Blogger; lihat Blogger Buzz agar tidak ketinggalan semua tambahan dan perubahan terbaru. Jika Anda ingin mencoba beberapa fitur eksperimental kami, lihat Blogger dalam konsep. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut apapun mengenai fitur Blogger, pastikan untuk mengunjungi situs Bantuan atau kelompok diskusi Blogger. Untuk melihat apa yang diposkan orang lain, lihat Blogs of Note dan Blogger Play. Kami harap Anda menyukainya.Buat Blog AndaHalaman Muka Fitur Tentang Buzz Bantuan Bahasa Pengembang Gear Persyaratan Layanan Privasi Kebijakan Konten © 1999 – 2009 Googlehttp://Push-Button Publishingjika Anda adalah seorang pengembang yang juga berkeinginan membuat aplikasi keren.Masih banyak fitur lainnya...Kami terus-menerus mengembangkan fitur baru untuk Blogger; lihat Blogger Buzz agar tidak ketinggalan semua tambahan dan perubahan terbaru. Jika Anda ingin mencoba beberapa fitur eksperimental kami, lihat Blogger dalam konsep. Dan jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut apapun mengenai fitur Blogger, pastikan untuk mengunjungi situs Bantuan atau kelompok diskusi Blogger. Untuk melihat apa yang diposkan orang lain, lihat Blogs of Note dan Blogger Play. Kami harap Anda menyukainya.Buat Blog AndaHalaman Muka Fitur Tentang Buzz Bantuan Bahasa Pengembang Gear Persyaratan Layanan Privasi Kebijakan Konten © 1999 – 2009 Google